Temen-temen sekalian, mau tanya. Kalian punya gak sih temen yang ngeselin, yang bikin eneg.. tapi seakan kalian gak punya pilihan buat tetep berteman sama yang bersangkutan? Gw ada. Dan itupun gak cuma seorang. Kadang gw sampai mikir, "Ini tuh yang aneh gw apa dia sih?"
Weeeiits, gw enegnya bukan sembarang eneg kok. Rasanya sih alasan gw cukup kuat buat mengkategorikan mereka sebagai 'toxic people' a.k.a mahluk beracun. Kenapa beracun? Karena menurut gw kalau dibiarkan terlalu lama, bakal ngegerogotin energi positif yang ada di dalam diri gw. Udah gitu nambah dosa pula.
Toxic people di dunia nyata, bakalan jadi orang yang sama di dunia maya.. bahkan mungkin lebih beracun. Menurut gw, salah satu penyebabnya gara-gara zaman now dimana orang merasa bukan hal yang salah untuk bercerita tentang apapun atau ngemukakan opini.
Dari sekian banyak ciri-ciri toxic people, kayaknya ada dua yang paling top-nya deh;
ORANG YANG DEMEN NYEBAR AURA GAK SEDAP
Nyebar aura yaa, bukan bau. Hihihi. Bisa dibilang semacam yang hobby ngerubah suasana dari kondusif tiba-tiba jadi "krik.. krik". Penyebarannya? Bisa macem-macem. Celotehan receh tapi bikin sakit hati atau tiba-tiba ngomongin negatifnya orang lain atau emang dasar mukanya aja yang udah ngeselin. Hahaha.
Nah, iya kalo kita bisa anggep omongannya sekedar masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Kalo enggak, itu artinya kita udah kena racun, Sis! Yang kalo kata orang bule, negativities are carried by haters.. spread by fools and accepted by idiots. Jangan.. jangan.. kita gak sebodoh itu. Iya kan?
ORANG YANG SELALU MERASA DIA ADALAH KORBAN KEKEJAMAN DUNIA
Intinya, lebay! Orang yang begini paling bikin gw mual. Habisan, gak ada rasa bersyukur dikit juga. Coba pilih, mending mana.. diputusin pacar atau hidup tanpa listrik? Semua orang di dunia kan punya masalah masing-masing, dan besar atau kecilnya masalah.. yang tentuin ya kita sendiri.
Semacam jadi orang yang ciptain badai, terus kecewa karena akhirnya hujan. Kan aneh.
Kemungkinan besar, yang suka playing victim adalah golongan orang yang gak bisa menilai perspektif yang berbeda dari setiap masalah. Pokoknya selama dia merasa sedih atau marah, maka dia adalah korban. Gak peduli perasaan orang lain atau sekitarnya.
Terus kenapa juga bisa sampai ada orang penyebar racun gini sih?
1. Orang Yang Narsis
Kalau menurut kamus Bahasa Indonesia, Narsisisme adalah orang yang demen membanggakan diri sendiri dengan berlebihan, karena dia punya fisik yang kece.. atau prestasi yang wow. Dan kalau menurut ajaran agama Islam, Narsis = Sombong. And yess, sombong jadi salah satu sikap yang gak disukai Allah SWT. Ya iya laah, siapa kita mau sombong-sombongan. Dikata semua yang ada di muka bumi punya kita apa?!
Orang yang narsis ini, seneng banget jadi centre of attention. Gw akui, siapapun pasti seneng kalau dikasih perhatian. Cuma masalahnya, yang model gini minta banget diperhatianin. Jadi saat orang cuek ke dia, dia mencari segala cara biar diperhatiin lagi.
Caranya gimana? Ya macam artis gitu lah.. langsung naik ke panggung buat pentas sandiwara.
Tapi sekalinya dapet perhatian atau pujian, bahagia banget dia. Dan berhubung kita hidup di jaman internet, rata-rata orang yang narsis ini bakalan kasih tau semua netizen kalau dia habis dipuji atau diapapun yang bikin dia happy. Seakan butuh pengakuan.
Ada juga yang habis dipuji kemudian merendah.. tapi sebenarnya dia lagi terbang.
Misal, si A posting foto selfie ;
Netizen : "Duh Sis, cantik bangettt.."
Si A : "Iiish apa siih, enggak kok. Cantikan juga kamu.."
Netizen : "Apanya yang cantik, cantikan kamu kemana-mana lagii.."
Si A : "Sumpah gak boong, cantikan kamu.."
Gitu aja terus sampai lebaran monyet.
2. Dia Gak Punya Temen
Atau orang-orang terdekat yang tulus. Tulus sayang apa adanya dan tulus bantu saat ada masalah. Saat kita menilai perbuatan seseorang, musti banget emang mencari tahu sebab akibatnya apa. Termasuk mereka yang suka bikin eneg ini. Yakin gw, dibalik itu semua pasti ada trigger-nya.
Dan setelah gw baca-baca, rata-rata mereka gak punya seorang yang bisa diandalkan walau cuma buat sekedar curhat tentang daily life. Bisa dibilang, kesepian.
3. Kurang Piknik
Maksudnya, ruang lingkup hidupnya terlalu kecil. Hanya itu-itu aja, atau kesitu-situ aja. Jadi mereka gak tau ada apa dengan dunia saat ini.
-----
Oke, jadi kenapa gw post soal toxic people? Beberapa waktu lalu iseng gw nanya soal pertemanan yang eneg ini di insta-stories. Pertanyaan gw, "Punya temen yang yg postingannya bikin eneg tapi gak mau ngeunfollow. Kenapa?" Banyak yang ngerespond ternyata. Tapi sekian banyak orang milih untuk nge-mute dibanding unfollow dengan berbagai macam alasan. Dan kebanyakan gara-gara 'gak enak karena teman lama'.
Tapi ada juga kok yang dengan sakleknya ngeunfollow. Kalo yang ini mungkin udah eneg banget kali yah. Hahahahaa.
Gara-gara ini, berkembang jadi yang gw tulis sekarang.
Dan seperti yang gw tulis di atas, gwpun punya. Dan rasanya emang gak bisa dihindari deh.. siapapun kita, pasti adaaa aja seorang atau 2 orang yang bikin eneg. Entah itu keluarga, ataupun teman. Dan yang gw lakukan adalah menarik diri. Tapi sebelumnya pasti gw kasih tatapan maut dulu. Hihihii.
Yup, I'm not afraid walking away from toxic people. Yang kenal gw pasti tau limitnya gw sampai gw memutuskan buat menarik diri. Dan mereka pun juga tau akan selama apa. No no no.. gw gak memutuskan tali silaturahmi.. hanya menghindar.
Menurut gw, there's a time to be a nice person.. but there's a time to say enough is enough. Sayang ah, buang-buang energi. Gw pribadi gak masalah dengan sedikitnya keluarga dan sahabat, biar dikit tapi valuenya gede buat gw.
Jujur, masih ada aja sih yang gw tahan.. atau gw nya yang belum semual itu?! Maksud gw, mereka yang butuh panggung kan butuh penonton. Yuk mari, duduk manis, popcorn di tangan.. and enjoy the show.
For your info, mereka yang bikin eneg ini selain beracun.. juga menular. Cegah penularannya dari sekarang. Caranya, menurut gw gampang-gampang-susah.
1. Banyak istigfar
Istigfar itu kan ucapan permohonan maaf kita kepada Allah. Dan kalau yang gw tau, untuk dosa-dosa kecil yang mungkin gak sadar udah kita lakuin. Lagi sedih, istigfar.. marah, istigfar. Kalau terbiasa, nanti lama-lama lo akan jadi orang yang bersabar. Dengan jadi orang yang bersabar.. lo gak kan gampang kehasut.
2. Banyak ketemu orang baru
Semakin sering lo menjalin pertemanan dengan orang baru, semakin pinter lo menilai orang. Karena lo akan semakin sadar ada jutaan orang diluar sana, dengan jutaan karakter. Dan pada akhirnya tanpa lo sadari lo akan memilah-milah jutaan orang itu dan hanya dekat dengan orang tertentu aja.
Dan buat mereka yang sudah terlanjur jadi toxic people. Gw, no comment.
Karena mereka gak sadar kalau mereka adalah toxic people. Yaa, semacam netijen zaman now yang suka komen gak pake mikir.. giliran dikasih tau marah. Ngerasa kalau apa yang dilakukan bener. Tapi kalau ada yang belum mau menyerah.. semangat. Gudluck. Dan jangan lupa istigfar.. hehee.
Sekian.
Dan sorry kalau tulisan gw agak sarkas, udah bolak-balik gw edit sehalus mungkin kok.
Sumpah :)
Dari sekian banyak ciri-ciri toxic people, kayaknya ada dua yang paling top-nya deh;
ORANG YANG DEMEN NYEBAR AURA GAK SEDAP
Nyebar aura yaa, bukan bau. Hihihi. Bisa dibilang semacam yang hobby ngerubah suasana dari kondusif tiba-tiba jadi "krik.. krik". Penyebarannya? Bisa macem-macem. Celotehan receh tapi bikin sakit hati atau tiba-tiba ngomongin negatifnya orang lain atau emang dasar mukanya aja yang udah ngeselin. Hahaha.
Nah, iya kalo kita bisa anggep omongannya sekedar masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Kalo enggak, itu artinya kita udah kena racun, Sis! Yang kalo kata orang bule, negativities are carried by haters.. spread by fools and accepted by idiots. Jangan.. jangan.. kita gak sebodoh itu. Iya kan?
ORANG YANG SELALU MERASA DIA ADALAH KORBAN KEKEJAMAN DUNIA
Intinya, lebay! Orang yang begini paling bikin gw mual. Habisan, gak ada rasa bersyukur dikit juga. Coba pilih, mending mana.. diputusin pacar atau hidup tanpa listrik? Semua orang di dunia kan punya masalah masing-masing, dan besar atau kecilnya masalah.. yang tentuin ya kita sendiri.
Semacam jadi orang yang ciptain badai, terus kecewa karena akhirnya hujan. Kan aneh.
Kemungkinan besar, yang suka playing victim adalah golongan orang yang gak bisa menilai perspektif yang berbeda dari setiap masalah. Pokoknya selama dia merasa sedih atau marah, maka dia adalah korban. Gak peduli perasaan orang lain atau sekitarnya.
Terus kenapa juga bisa sampai ada orang penyebar racun gini sih?
1. Orang Yang Narsis
Kalau menurut kamus Bahasa Indonesia, Narsisisme adalah orang yang demen membanggakan diri sendiri dengan berlebihan, karena dia punya fisik yang kece.. atau prestasi yang wow. Dan kalau menurut ajaran agama Islam, Narsis = Sombong. And yess, sombong jadi salah satu sikap yang gak disukai Allah SWT. Ya iya laah, siapa kita mau sombong-sombongan. Dikata semua yang ada di muka bumi punya kita apa?!
Orang yang narsis ini, seneng banget jadi centre of attention. Gw akui, siapapun pasti seneng kalau dikasih perhatian. Cuma masalahnya, yang model gini minta banget diperhatianin. Jadi saat orang cuek ke dia, dia mencari segala cara biar diperhatiin lagi.
Caranya gimana? Ya macam artis gitu lah.. langsung naik ke panggung buat pentas sandiwara.
Tapi sekalinya dapet perhatian atau pujian, bahagia banget dia. Dan berhubung kita hidup di jaman internet, rata-rata orang yang narsis ini bakalan kasih tau semua netizen kalau dia habis dipuji atau diapapun yang bikin dia happy. Seakan butuh pengakuan.
Ada juga yang habis dipuji kemudian merendah.. tapi sebenarnya dia lagi terbang.
Misal, si A posting foto selfie ;
Netizen : "Duh Sis, cantik bangettt.."
Si A : "Iiish apa siih, enggak kok. Cantikan juga kamu.."
Netizen : "Apanya yang cantik, cantikan kamu kemana-mana lagii.."
Si A : "Sumpah gak boong, cantikan kamu.."
Gitu aja terus sampai lebaran monyet.
2. Dia Gak Punya Temen
Atau orang-orang terdekat yang tulus. Tulus sayang apa adanya dan tulus bantu saat ada masalah. Saat kita menilai perbuatan seseorang, musti banget emang mencari tahu sebab akibatnya apa. Termasuk mereka yang suka bikin eneg ini. Yakin gw, dibalik itu semua pasti ada trigger-nya.
Dan setelah gw baca-baca, rata-rata mereka gak punya seorang yang bisa diandalkan walau cuma buat sekedar curhat tentang daily life. Bisa dibilang, kesepian.
3. Kurang Piknik
Maksudnya, ruang lingkup hidupnya terlalu kecil. Hanya itu-itu aja, atau kesitu-situ aja. Jadi mereka gak tau ada apa dengan dunia saat ini.
-----
Oke, jadi kenapa gw post soal toxic people? Beberapa waktu lalu iseng gw nanya soal pertemanan yang eneg ini di insta-stories. Pertanyaan gw, "Punya temen yang yg postingannya bikin eneg tapi gak mau ngeunfollow. Kenapa?" Banyak yang ngerespond ternyata. Tapi sekian banyak orang milih untuk nge-mute dibanding unfollow dengan berbagai macam alasan. Dan kebanyakan gara-gara 'gak enak karena teman lama'.
Tapi ada juga kok yang dengan sakleknya ngeunfollow. Kalo yang ini mungkin udah eneg banget kali yah. Hahahahaa.
Gara-gara ini, berkembang jadi yang gw tulis sekarang.
Dan seperti yang gw tulis di atas, gwpun punya. Dan rasanya emang gak bisa dihindari deh.. siapapun kita, pasti adaaa aja seorang atau 2 orang yang bikin eneg. Entah itu keluarga, ataupun teman. Dan yang gw lakukan adalah menarik diri. Tapi sebelumnya pasti gw kasih tatapan maut dulu. Hihihii.
Yup, I'm not afraid walking away from toxic people. Yang kenal gw pasti tau limitnya gw sampai gw memutuskan buat menarik diri. Dan mereka pun juga tau akan selama apa. No no no.. gw gak memutuskan tali silaturahmi.. hanya menghindar.
Menurut gw, there's a time to be a nice person.. but there's a time to say enough is enough. Sayang ah, buang-buang energi. Gw pribadi gak masalah dengan sedikitnya keluarga dan sahabat, biar dikit tapi valuenya gede buat gw.
Jujur, masih ada aja sih yang gw tahan.. atau gw nya yang belum semual itu?! Maksud gw, mereka yang butuh panggung kan butuh penonton. Yuk mari, duduk manis, popcorn di tangan.. and enjoy the show.
For your info, mereka yang bikin eneg ini selain beracun.. juga menular. Cegah penularannya dari sekarang. Caranya, menurut gw gampang-gampang-susah.
1. Banyak istigfar
Istigfar itu kan ucapan permohonan maaf kita kepada Allah. Dan kalau yang gw tau, untuk dosa-dosa kecil yang mungkin gak sadar udah kita lakuin. Lagi sedih, istigfar.. marah, istigfar. Kalau terbiasa, nanti lama-lama lo akan jadi orang yang bersabar. Dengan jadi orang yang bersabar.. lo gak kan gampang kehasut.
2. Banyak ketemu orang baru
Semakin sering lo menjalin pertemanan dengan orang baru, semakin pinter lo menilai orang. Karena lo akan semakin sadar ada jutaan orang diluar sana, dengan jutaan karakter. Dan pada akhirnya tanpa lo sadari lo akan memilah-milah jutaan orang itu dan hanya dekat dengan orang tertentu aja.
Dan buat mereka yang sudah terlanjur jadi toxic people. Gw, no comment.
Karena mereka gak sadar kalau mereka adalah toxic people. Yaa, semacam netijen zaman now yang suka komen gak pake mikir.. giliran dikasih tau marah. Ngerasa kalau apa yang dilakukan bener. Tapi kalau ada yang belum mau menyerah.. semangat. Gudluck. Dan jangan lupa istigfar.. hehee.
Sekian.
Dan sorry kalau tulisan gw agak sarkas, udah bolak-balik gw edit sehalus mungkin kok.
Sumpah :)