Minggu lalu gw dan Uud pergi melancong ke Pulau Rote. Pulau Rote itu bagian dari provinsi Nusa Tenggara Timur. Dan pulau paling selatannya Indonesia. Kalo mau ke Australia cepet banget pokoknya lewat sini. Pergi ke Pulau Rote dadakan banget. Gara-gara libur yang di barengi sama hari nyoblos dan hari libur paskah.
Uud yang baru sadar kalau hari Jumat libur, Rabu siang langsung bilang kalo kita bakalan ke Pulau Rote besok siang. Tadinya mau ke Larantuka, tapi ternyata gak dapat hotel. Dan ternyata gak salah pilih Pulau Rote. Aku sukaaa!!
Dari Kupang naik pesawat ATR cuma butuh waktu setengah jam sudah sampai. Kita lumayan lama tunggu di bandara. Bandara tutup, kita masih disana. Kenapa? Gara-gara miskomunikasi dengan penjemput. Fyi, yang mau ke NTT.. lo bakalan sering ngalamin miskomunikasi yang bikin menguras mood. Jadi kalau bicara, pakai bahasa yang jelas.. ringkas.. padat.
Karena jadwalnya jadi gak singkron, jadilah dari bandara langsung menuju hotel. Dari bandara ke hotel kira-kira butuh waktu 1 jam. Asli pantat pegel! Moda transportasi kita selama di Pulau Rote itu motor. Backpacker banget lah, cuma bawa 2 ransel.
Kebetulan sampai hotel matahari sudah terbenam, ya sudah kita putusin malam pertama di hotel aja. Hotelnya top banget! Sangat konsisten dengan konsep yang mereka bikin. Nanti yaa.. gw tulis reviewnya setelah ini.
Pulau Rote itu lumayan luas, ya memang gak ada apa-apa dibanding pulau-pulau lainnya.. cuma aja gak bakalan cukup 1-2 hari buat keliling 1 pulau. Untuk trip yang sekarang (mudah-mudahan ada trip-trip selanjutnya) kita cuma fokus di area barat daya.
Kalo yang follow IG gw mungkin pada tau kalo gw posting beberapa foto di IGstories. Ada 2 orang temen gw yang minta itinerary. Yang sebenernya gw juga bingung. Karena itinerary-nya cuma satu. Area barat daya Rote. Sudah, itu aja.
Kami jalan dari hotel sekitar jam 10 pagi. Molor gara-gara keenakan leyeh-leyeh di hotel. Yess, senikmat itu hotelnya! Posisi hotel yang agak keatas kira-kira butuh waktu sekitar 10 menit baru sampai ke pantai. Model jalan di pinggir pantainya ini rasa-rasa anyer-carita tapi kecenya berkali-kali lipat.
Dan sesuai saran yang punya hotel, sebaiknya ke tempat yang paling jauh dulu. Jadilah tujuan pertama kita adalah Mangrove Beach. Kira-kira 1 jam perjalanan menuju Mangrove Beach, jalan disana gak sepenuhnya aspal. Di area-area tertentu masih bebatuan campur pasir, plus naik turun. Tapi soal si Mangrove Beach ini nanti gw tulis di postingan tersendiri. Soon.
Iya sebening itu. Gw udah berkali ke beberapa pantai yang ada pohon bakaunya, baru kali ini lihat dengan air segitu jernihnya. Makannya mau gw tulis khusus.
Sehabis dari Mangrove Beach lanjut ke arah pulang. Berhubung gw dan Uud tipe yang nemu jalan, belok.. jadi tanpa sengaja kita nemuin tempat ini. Tanjung Lelete.
Di Tanjung Lelete ini sebenarnya tebing karang. Di bagian kiri sudah dibuat tangga setapak untuk naik ke atas tebing. Dari tebing ini barulah kelihatan kecenya Rote.. di area itu. Hahaha. Nikmat banget bengong-bengong sambil dengerin deburan ombak tinggi. Yang gak biasa, mungkin bakalan gak nyaman.. tapi buat gw dan Uud, ini tuh eargasm!
Terus kita lanjut lagi motoran ke pantai yang sebelumnya diinfo owner hotel kalau pantai ini spot yang bagus buat snorkeling. Nama pantainya apa, si ownernya aja gak tau.. gimana gw. Pokoknya patokannya plang Loedi Bungalows, belok. Ternyata sampai sana airnya masih tinggi. Mau istirahat di sana pun gak tertarik karena matahari lagi pas di atas kepala.
Sepanjang jalan, kanan kirinya itu kalo gak pemukiman warga ya lahan kosong.
Segala binatang ternak dilepas gitu aja sama yang punya.
Sebelum ke pantai selanjutnya, Uud spontan ngebelokin motor pas lihat ada gang nganggur. Kebetulan saat itu jalan utama-nya lagi agak jauh dari pantai, jadi pikir Uud si gang itu bakalan ngarah ke pantai. Dan siapa tau pantainya cakep. Benar ternyata mengarah ke pantai. Ada area kosong dan datar yang cukup luas tepat di pinggi pantai.
Lalu fotonya mana? Gak ada. Hahahaa, habis terlalu kosong. Gak nemuin point of interest-nya buat foto. Tapi videonya udah gw masukin di highlight-nya Instagram kok.
Masih dalam rangka spontan belok, Uud yang bagian nyari-nyari hotel sempet ketemu hotel Boa Vida. Lokasi hotelnya pas di atas jurang yang kalo terjun langsung nyemplung laut. Hotel itu full booked sampai berbulan-bulan kedepan. Karena penasaran, iseng pingin lihat penampakannya gimana. Ternyata gerbangnya ditutup, tipikal private villa gitu lah. Ya udah balik lagi.
Akhirnya kita belok aja ke Boa Beach yang emang persis sampingan sama tebing karang hotel Boa Vida. Pantainya kosong dan ombaknya pun tenang. Tapiii.. kalau nengok kanan, ombak di balik tebing sebelah ternyata cukup tinggi.
Next, kita ke Lifulada Beach. Kita kesana karena lihat plangnya yang cukup besar. Jadi rasanya pantai ini digarap lumayan serius. Sayangnya saat kita datang airnya lagi surut jadi gak kelihatan laut biru toska khas NTT.
Terakhir, kita ke Nembrala Beach. Pantai paling famous di area barat daya Pulau Rote. Nembrala Beach ini surganya surfer. Jadi di area sinilah ada banyak penginapan, resto dan cafe. Tapi karena kita kesana sudah agak sore, jadi ombaknya udah gak ada. Dan ternyata Nembrala tanpa ombak lebih menarik buat gw.
Saat air laut surut Pantai Nembrala berubah jadi ladang rumput laut. Sepanjang pantai ada banyak petani rumput laut yang lagi tanam atau panen atau lagi ngejemur rumput lautnya.
Pantai Nembrala jadi pantai yang paling banyak gw foto padahal yang diunggulin (ombak tinggi dan surfers) lagi gak ada. Tapi justru jadi banyak points of interest-nya. Plus Uud senang berinteraksi sama Mama petani rumput laut, jadi nambah terus deh fotonya.
Sudah. Selesai.
Kita menjelajah area barat daya Pulau Rote dari jam 10 pagi - 5 sore. Dan puas. Jalan utama-nya cuma satu, tapi sepanjang jalan itu yang dilihat pantai.. pantai.. dan pantai. Ditambah lagi gak cuma satu-dua pantai yang bagus. Hampir semuanya kece dan enak di pandang.
Kita harus sampai hotel lagi paling lambat jam 5. Kenapa?
Malvin : "Can u tell us the best spot to see sunset?"Dan Kim gak bohong! Tapi di fotonya di postingan selanjutnya ya Sis. Hehe.
Kim (owner) : "Your room!"
Selama di Rote kita cuma makan makanan hotel dan di Becky Boo's. Lagi-lagi emang ini resto yang rekomen menurut owner hotel. Kita 2 kali makan siang disini dengan menu yang berbeda-beda. Dan memang selalu enak. Cumaaa, porsinya porsi bule. Makan pasta yang porsinya kayak nasi Padang kan eneg juga.. hahaha.
Sabtu sore gw dan Uud harus pergi ke arah kota. Karena pesawat kita Minggu pagi, gak bakalan keuber kalau berangkat dari Nembrala. Dari hotel di Nembrala sampai ke hotel dekat bandara sekitar 1 jam. Dan lagi-lagi, pantat pegel. Nama kotanya apa gw gak tau, pokoknya sekitar 15 menit dari bandara.
Dan inilah yang kupandang saat sunset.
Mendadak me-Rote nya gw dan Uud bikin gw nagih pingin balik lagi. Ini baru satu area, dan setelah gw browsing lebih dalam.. masih banyak tempat oke di Pulau Rote. Pulau Rote menurut gw rasa-rasa Pulau Sumba gitu, ya memang sih masih kecean Pulau Sumba.. tapi daya tariknya beda.
See you again Rote. Kamu kece sekali..
Baca juga ;
Kayaking di Pulau Rote , Fimmok Mangrove Beach
Hotel yang membumi di Pulau Rote, Utopia Lodge
Baca juga ;
Kayaking di Pulau Rote , Fimmok Mangrove Beach
Hotel yang membumi di Pulau Rote, Utopia Lodge
**
All photos and posts are MINE. Do not use them without my permission.
Kalo mau pake foto / artikel gw, permisi dulu sama yang punya ya. Be smart!